Pages

Senin, 09 Juni 2014

Lucunya Dunia Ini


Lucunya Dunia Ini


Di suatu sore, kira-kira satu setengah bulan yang lewat, ada seorang teman lama ( cowok ) menelepon saya. Kami bercakap layaknya orang yang telah menahun tidak saling mendengar kabar. Tapi di tengah-tengah obrolan itu, tiba-tiba dia menyeletuk, 'Eh, dulu waktu SMA kita pernah sekelas nggak ya?'. Sontak saya terkaget, dan dalam kekakuan saya menjawab, 'Hm, kayaknya nggak deh'.

Oh Tuhan... bahkan kami dulu teman sebangku, tapi dia tidak mengingat itu. Entah karena apa, entah karena dia amnesia, pura-pura lupa, atau memang betulan lupa. Namun satu hal yang kemudian disimpulkan oleh hati saya, 'Apa dia begitu karna sekarang dia telah menjadi sesuatu?'

Barangkali iya. Sebuah 'level' sering kali sanggup dengan instan mengubah kepribadian manusia, mengubahnya sombong, atau bahkan lupa pada tanah asalnya sama sekali. Sungguh saya miris, meski batin saya tidak teriris. Mendadak saya merasa terdampar di semesta antah barantah. Hanya ada saya dan dia di sana. Dia duduk si singgahsana, sementara saya duduk lesehan di pasir berdebu. Saya jadi seolah kecil, kerdil, dan dialah yang berkuasa.

'Yeah, you are nothing,' pikiran saya berbisik, mengolok-olok diri saya sendiri. Maka demi melepas segala penat yang mendesak itu, saya menyudahi sambungan telepon, beralasan bahwa ada yang ingin saya kerjakan padahal tidak.

Dan hingga malam ini, peristiwa tersebut terus menari di benak saya, mengusik, dan akan saya kenang hingga kapan pun. Demi Tuhan saya sempat mengumpat kesal, namun kemudian saya tertawa dalam hati, menganggapnya sebagai lawakan antik di tengah bentangan semesta tempat saya hidup.

Wahai dunia, sungguh terkadang engkau lucu. 


*Catatan 05 Juli 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar