Pages

Senin, 09 Juni 2014

Dari Engkau, Dari Kamu


Dari Engkau, Dari Kamu


Ada yang seperti tidak terpenuhi pada batinku, entah apa. Dan seperti ada pula yang memilu di sebelah bagiannya. Barangkali aku merindu, entah pada siapa. 

Malam. Bintang. Bulan. Bahkan kini tak bisa kutatapi semuanya dengan sempurna, dengan perasaan menikmati, meresapi. Aku seolah makhluk tawar. Tertawa pun pastinya palsu, sebagaimana aku tersenyum. Ada yang janggal pada hidupku, entah kenapa. Dan seperti ada pula yang menghampa di separuh bagiannya. Barangkali aku mencinta, entah untuk apa.

Yang kupahami hanyalah mata yang terus-menerus ingin nanar. Juga desakan itu. Yang menekan dadaku tak ubahnya godam raksasa. Aku terimpit, terjepit, namun senantiasa aku menahannya. Menanggulanginya. Menyembunyikannya. Dari mereka yang satu atap denganku, dari mereka yang berpapasan denganku, dari angin tipis yang mendesis, dari malam, bintang, bulan.


Terutama dari engkau.

Bisakah engkau tahu, bahwa mungkin yang kurindu adalah kamu? Bisakah engkau mendengar bisik rasaku? Bisakah engkau peka, jika ternyata yang kucinta cumalah kamu saja? Bisakah engkau menyadarinya?


Tidak perlu dijawab, aku telah mengerti. Dan semoga bukan kamu. Bukan engkau. Yang aku rindu, yang aku cinta. Semoga aku keliru. Karena terlalu banyak sosok yang berkelebat dan mengusik, terlalu banyak yang istimewa dan menjadikan aku teringat-ingat, terlalu banyak yang esok datang lagi lalu memancarkan pesona lagi.

Tapi semoga bukan kamu, bukan engkau lagi. Karena aku tahu ada beragam manusia yang bisa merindumu, mencintamu, rela menghimpun waktu berjam-jam hanya untuk merenungkanmu, mendambamu, memujamu dalam nyata namun tanpa kata. Cuma diam, sambil sesekali terpejam. Dan dalam kelam ada kamu atau engkau yang hadir rupawan, mengulurkan tangan tanpa digelayuti beban, kemudian disambut dengan anggukan.

Kamu atau engkau adalah idola, tempat merindu, mencinta. Namun dunia melarangku untuk buta, dan aku mengerti, cukup sekali ini saja aku mengulanginya, karena bila ada yang ketiga, keempat, bahkan kelima... aku tak akan sanggup menahannya, menanggulanginya, menyembunyikannya.

Desakan itu. 

Dari mereka yang satu atap denganku, dari mereka yang berpapasan denganku, dari angin tipis yang mendesis, dari malam, bintang, bulan.

Terutama dari kamu, dari engkau.


*Catatan 04 Juli 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar